99 anak yatim dan dhuafa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul menjadi satu keluarga besar Yatim Seribu Pulau.
Ada anak yatim penyintas gempa Lombok, penyintas banjir, penyintas tsunami, juga ada anak-anak yang berasal dari desa terpencil di NTT, bahkan ada pula anak yatim yang berasal dari hutan rimba pedalaman Halmahera, yang awalnya tak bisa berbahasa Indonesia dan tak mengenal peradaban.
Sahabat, anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa, bukan hanya tidak memiliki privilege, tapi juga banyak yang tak mendapat kesempatan untuk menggapai cita-citanya.
Jangankan melanjutkan pendidikan hingga lulus SMA, untuk makan sehari-hari saja bukan hal yang mudah bagi mereka.
Dongeng Ceria Indonesia menggandeng para Orang Baik untuk mewujudkan impian 99 anak yatim, piatu, dan dhuafa yang berasal dari berbagai daerah, yakni dengan adanya program Orangtua Asuh Yatim Seribu Pulau.
Anak-anak Yatim Seribu Pulau kini tinggal di Rumah Ceria Setu, Rumah Ceria Jatiasih, serta di Vila Quran Kuningan, Jawa Barat. Setiap hari mereka menghafal quran, juga belajar berbagai keterampilan yang bermanfaat, seperti: Membuat tempe, membuat mi sehat, mengurus ternak kambing, memasak, menjahit, bela diri, hadroh, berceramah, dan lain sebagainya.
Para guru, ustadz dan ustadzah didatangkan ke rumah, agar anak-anak bisa belajar dengan optimal meskipun harus melalui masa pandemi.
Para orangtua asuh cukup berkomitmen untuk turut memenuhi kebutuhan makan, minum, serta biaya pendidikan anak-anak Yatim Seribu Pulau, dengan bersedekah rutin setiap bulannya.
Kebutuhan setiap santri mencapai Rp 1.500.000/bulan. Sehingga, total diperlukan Rp 148.500.000 untuk memenuhi keperluan 99 santri Yatim Seribu Pulau setiap bulannya.
Yuk menjadi Orang Tua Asuh Santri Yatim Seribu Pulau dengan cara :
Terima kasih orang baik.
Belum ada Fundraiser